Friday, March 6, 2009

Arti dan Lambang PSN

Arti dan Lambang dari

Simbol Pinandita Sanggraha Nusantara (”PSN”).

Simbol Pinandita Sanggraha berbentuk Bunga Teratai berdaun delapan dengan huruf Ongkara Dewa Negari ditengah, dibatasi dengan lingkaran yang bertuliskan ”Pinandita Sanggraha dan nama wilayah atau cabang tempat perkumpulan berada. Bunga Teratai atau Padma berdaun delapan menunjukkan bahwa sebagai bunga yang tumbuh di air atau lumpur yang nampaknya kotor, namun demikian mekar menampakkan keindahan warnanya yang putih memberikan suatu warna alami. Demikian pula dengan tangkainya yang lurus dari pangkal yang berada dalam lumpur sampai kesari bunganya yang berada diatas permukaan air, ini memberikan pemaknaan yang sungguh dalam, bahwasanya kelurusan hati seorang Pinandita (Pemangku) hendaknya tercermin kesucian bathinnya melalui pakaiannya yang putih seluruhnya. Kesucian ini nampak melalui Visi dan Misinya dalam mengemban tugas sebagai pelayan Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus juga sebagai pelayan umat yang memiliki ketulusan dalam menjalankan ajaran-ajaran kebenaran dan kebajikan.

Ditengah-tengah lingkaran yang dihiasi dengan kelopak-kelopak daun, terdapat Ongkara bertuliskan aksara devanegari, yang melambangkan bahwa agama Hindu adalah menjadi agama yang universal, yang diyakini oleh umat Hindu di seluruh Nusantara. Ongkara merupakan simbol dari kemaha kuasaan Tuhan, sebagai Pencipta, Pemelihara dan Pemralina kehidupan ini. Beliau adalah Maha Suci, Maha Mulia dan Maha Agung. Kemudian lingkaran yang dihiasi kelopak-kelopak daun menunjukkan bahwa kesatuan dan persatuan yang kokoh kuat memberikan inspirasi dalam kehidupan Pinandita (Pemangku dan Sarati Banten) bahwa Pinandita Sanggraha merupakan wadah pemersatu para Pinandita (Pemangku dan Sarati Banten), di dalam menjalan tugas kewajibannya dengan selalu berpegang teguh pada ”Dharmaning Pinandita”. Sedangkan lingkaran luar yang bertuliskan nama wilayah, menunjukkan keberadaan Pinandita (Pemangku dan Sarati banten) di seluruh wilayah Nusantara.


No comments:

Post a Comment