Thursday, September 23, 2010

AGAMA ADALAH PRAKTEK bagian keempat

Oleh : JM Gusti Ngurah Made Suyadnya (Ketua Umum PSN)


LANGKAH 5 ; HITUNG ANUGRAH ANDA

Ambillah secarik kertas dan tulislah semua pemberian Tuhan yang anda syukuri. Tahukah anda apa yang harus anda syukuri? Tahukah anda nilai mata anda, telinga anda. Tangan anda dsb? Dan bukan hanya itu, Dia telah memberikan kita orang-orang yang menyayangi kita; keluaraga, kakak, adik, teman-teman dan orang orang yang berniat baik. Hitunglah berkahmu, bukan kesialanmu, hitunglah pendapatanmu, bukan kehilanganmu, hitunglah kebahagiaanmu, bukan kesedihanmu dsb.

LANGKAH 6 ; TERIMALAH KEHENDAK TUHAN

Orang orang yang percaya pada kekuatan Yang Maha Esa, orang-orang yang belajar untuk menerima kemauanNya, tidak akan pernah jatuh dalam kemalasan dan pesimisme. Mereka akan berbuat seperti apa yang diperintahkan Tuhan dalam Bhagawadgita, mereka tidak bermalas-malasan, mereka melakukan yang terbaik yang mereka mampu untuk mencapai hasil yang mereka inginkan. Tetapi bila mereka tidak mendapatkan hasil seperti yang diinginkan, mereka tidak menjadi putus asa dan frustasi, mereka tidak jatuh dalam kekecewaan. Panggilan hidup adalah maju kedepan menuju Tuhan.

Tahukah anda siapa santo terbesar dunia? Tanya William Law, “Bukan dia yang berdoa atau berpuasa paling sering; bukan ia yang memberikan persembahan paling banyak atau yang paling dikenal untuk kesabaran,kemurahan hati dan keadilannya, melainkan dia yang selalu bersyukur pada Tuhan; yang menghendaki segala sesuatu yang dikehendaki Tuhan, yang menerima segala sesuatu sebagai bukti dari kebaikan Tuhan dan memiliki hati yang selalu siap untuk memuji Tuhan untuk hal-hal ini.

Penerimaan dengan semangat bersyukur membuka jalan bagi keutuhan dalam hidup kita. Penerimaan bisa mengubah keputusasaan menjadi kepercayaan, perselisihan menjadi kerukunan, kekacauan menjadi ketertiban, dan kebingungan menjadi pengertian penuh. Penerimaan melepaskan kedamaian ke dalam hati kita dan membantu kita untuk percaya bahwa Tuhan selalu beserta kita. Menyerahkan kehendak kita dan menerima kehendak Tuhan bisa mengakibatkan hilangnya rasa yang menyakitkan

LANGKAH 7; LAKUKAN YANG TERBAIK. SERAHKAN HASILNYA PADA TUHAN.

Kerja adalah ibadah dan karma, atau tindakan, tidak dapat dihindari oleh mereka yang hidup di bumi ini. Tetapi rasa dari kedamaian di dalam diri adalah untuk bekerja tanpa terpaku pada hasilnya. Hukum alam semuanya mengarahkan kita untuk bertindak, karena kita tak mungkin hidup tanpa kegiatan. Tetapi mereka yang bijak betindak tanpa keterkaitan, tanpa mencari hasil. Sukses maupun kegagalan tidak mempengaruhi sikap mereka terhadap kewajiban mereka. Cukup dengan menyerahkan hasil dari tindakan kita kepada Tuhan, jadikan pekerjaan kita sebagai persembahan kepadaNya. Lakukan yang terbaik yang anda bisa, tetapi serahkan hasilnya kepada Tuhan. Ketika anda mengijinkan diri anda sebagai sarana Tuhan, anda akan menemukan bahwa anda bisa bekerja lebih baik, dan mencapai kesuksesan yang lebih besar, karena akan terbebas dari keerbatasan pribadi anda. Dengan cara begini benar-benar anda mempraktekkan kepercayaan bahwa kerja itu ibadah, pekerjaan anda menjadi bentuk persembahan.

LANGKAH 8; BERDOALAH TANPA HENTI

Jika anda menginginkan kedamaian dalam diri, berdoalah tanpa henti. Ini adalah satu hukum spiritual yang akan berlangsung selamanya. Anda tidak bisa duduk dan bermeditasi terus menerus, anda tidak bisa berpuasa lebih dari beberapa hari. Setiap hukum spiritual lainnya memiliki keterbatasan sebatas kemampuan orang tersebut, tetapi doa bisa berlangsung selamanya.

Jangan khawatir atas apapun, tetapi berdoa dan bersyukurlah untuk segala sesuatu, dan panjatkan keinginanmu kepada Tuhan. Dan kedamaian dari Tuhan, yang melampaui segala pengertian, akan menjaga hati dan pikiranmu.

Kita diperintahkan, diharuskan agar jangan khawatir, jangan takut, tapi agar berdoa untuk permohonan kita; berdoa dengan penuh rasa syukur. Dan dengan cara ini Tuhan akan menjaga hati kita. Doa adalah sesuatu yang sangat sederhana, doa adalah berbicara dengan Tuhan. Dia bersama anda selalu. Anda tidak akan menemukan Dia sibuk, atau berhalangan. Mencapainya melalui doa lebih cepat daripada sambungan cepat telpon anda. Yang anda harus lakukan adalah memikirkanNya, menutup diri dari dunia untuk sesaat, dan memulai pembicaraan yang penuh kasih sayang denganNya.

Umumnya kita banyak menghabiskan waktu kita untuk kegiatan yang tidak penting. Pikiran kita demikian sibuknya, terus menerus berlari dari satu titik ke titik yang lainnya. Mengapa tidak kita alihkan pikiran kita yang sibuk ini dalam sebuah pembicaraan yang penuh kasih sayang Tuhan? Doa tidak perlu menjadi urusan yang rumit. Seperti halnya jarum kompas selalu mengarah kearah utara, hati dan pikiran kita juga harus selalu tertuju pada Tuhan

“Datanglah kepada-Ku”, Sri Krishna bersabda, “dan engkau akan menjadi tanggunganKu dan kebahagianmu akan menjadi kebahagianKU”. Karena itu, jangan meragukan keberadaan Tuhan atau bahkan kebesaranNya. Dia ada selalu untuk Anda, yang harus Anda lakukan adalah memanggilNya, dan Dia akan ada untuk membantu Anda. Anda juga harus menyadari bahwa segala apa yang tak mungkin bagi manusia sangat mungkin bagi Tuhan. Kapanpun Anda menemukan diri Anda terjebak dalam sitruasi sulit , melalui masa-masa yang gelap, ada Yang Maha Kuasa yang selalu ada bersama Anda.

Seseorang yang Anda sayangi mungkin terserang penyakit yang tak tersembuhkan, dan para dokter sudah putus asa. Anda sudah hampir bangkrut, dan tidak ada yang bisa Anda mintai pertolongan. Anda berada dalam krisis hubungan pribadi, dan ikatan ini nyaris putus. Anda telah melakukan yang terbaik, tapi nampaknya Anda tak mampu menyelesaikan masalah ini. Serahkan saja kepada Tuhan! Bagaimana Anda bisa menyerahkan kepada Tuhan? Berdoalah kepadaNya. Dalam doa anda serahkan masalah ini kepadaNya. Katakan kepadaNya, “Tuhan, hamba tidak bisa melakukan apa-apa dalam masalah ini tanpa bantuanMu. Saatnya bagiMu untuk datang dan menolong hamba.”

Tetapi ingatlah untuk bersyukur kepada Tuhan sebelum Anda menutup doa Anda. Berdoalah dan bersyukurlah. Bersyukurlah kepada Tuhan sreolah Dia telah menjawab doa Anda. Namun ingatlah bahwa jawabanNya mungkin membutuhkan waktu untuk mencapainya. Rasakan ketenangan dan kebahagiaan dalam diri anda, dan Anda akan menemukan bahwa kedamaian mengisi pikiran Anda seketika. Apa yang tidak mungkin bagi manusia menjadi sangat mungkin bagi Tuhan. Berdoalah terus menerus! Pemecahan bagi semua masalah adalah berhubungan dengan Tuhan, biasakan diri berdoa, biasakan diri berhubungan dengan Tuhan.

Sekali Anda memulai kebiasaan ini, hal ini akan menjadi usaha yang spontan, sampai akan terjadi secara otomatis, Anda tidak perlu melakukan usaha secara berlebihan. Anda akan selalu memikirkan Tuhan di saat Anda berjalan, disaat bicara, di saat Anda bekerja, Dia akan selalu hadir dalam diri Anda dan Anda akan merindukan saat saat di mana Anda bisa sendiri bersamaNya, di saat anda bisa membuka hati Anda terhadapNya. Rasa rindu inilah yang harus kita kembangkan melalui doa secara terus menerus. Tanpa kerinduan ini, tanpa penantian kita, doa kita hanya akan menjadi dangkal dan kosong, doa kita tidak bisa dibawa ke tahap yang lebih dalam dan di kedalaman inilah Tuhan menanti kita.

Ketika kita telah belajar untuk menghubungi Dia, akan mudah bagi kita untuk menyusuri kedalaman ini, dan mendengarkanNya, merasakan kehadiranNya dan bicara kepadaNya. Semua ini menjadi mungkin melalui doa yang terus menerus!
“Datanglah kepadaKU,” Sri Krishna bersabda, “dan engkau akan menjadi tanggunganKu, bebanmu akan menjadi bebanKu, dan kebahagianmu akan menjadi kebahagianKu!”

Carilah Tuhan bukan untuk keuntungan materiil, melainkan untuk mendapatkan cintaNya. Kedamaian tidak akan datang kepada kita dengan mencari hal hal yang diberikan oleh dunia dan yang kelak akan diambil kembali oleh dunia. Kedamaian tidak akan datang kepada kita dengan melawan keadaan dan berontak terhadap segala yang terjadi pada kita. Kedamaian akan datang ketika kita memasuki Kedamaian Besar Tuhan, melalui doa terus menerus.,

Hai pengelana, yang telah lelah akan pencarianmu! Jauh dari Rumah sejatimu, tidak ada ketenangan, kembalilah kerumahmu! Dan rumahmu adalah Tuhan. Ingatlah Dia selalu. Berdoalah kepadaNya tanpa henti.

Sungguh bahagia mereka yang bersatu dengan Tuhan melalui doa yang tanpa henti! Mereka telah terlepas dari belenggu duniawi; mereka tidak terikat apapun; Tuhan menjadi janngkar mereka!

Sangat bermakna sabda Sri Krishna dalam Bhagawad gita :
Berdiam dalam kegelisahanmu, Engkau berdiam tenang dalam diriku
Menyatu denganku, Engkau akan mencapai kedamaian
Dari keabadian, Kebahagiaan sejati Yang ada dalam diriKu
Mereka yang menyatu dengan Tuhan dalam doa yang tiada henti akan berbahagia! Mereka telah melepaskan diri dari belenggu keterikatan, mereka tidak lagi terikat; Tuhan adalah jangkar sejati mereka!

Pada awalnya Anda akan menemukan bahwa doa membutuhkan disiplin dan ketekunan. Tetapi seiring berjalannya waktu, disiplin menjadi tidak perlu, Karen doa menjadi bagian dari kesadaran. Selanjutnya doa tidak lain merupakan pikiran baik yang terkonsentrasi. Berdoa tanpa henti bukan merupakan ritual; bukan merupakan kata terus-menerus akan kesatuan kita dengan Tuhan. Tentu saja Anda bisa meminta semua hal baik yang Anda butuhkan dan anda bisa mendapatkan kepercayaan bahwa segala bisa Anda raih. Karena segala jenis doa efektif, tetapi doa tanpa henti memiliki pengaruh berlipat.

Seorang penulis dan pembicara terkenal mengatakan : “Tak ada seharipun berlalu tanpa saya memikirkan Tuhan. Lebih dari berpikir, saya merasa kehadiran Tuhan hampir di setiap sat kesadaran saya. Perasaan lega dan puas ini melebihi apapun yang bisa sayta gambarkan…..” “masalah dan kebingungan mendorong saya ke-arah doa”, seorang saudara menulis. “dan doa mendorong masalah dan kebingungan menjauh .” “Mengapa kita harus menunggu sampai berada dalam masalah?” Berdoalah tanpa henti bahkan saat anda sedang gembira, seperti dikatakan oleh Walter Mufffer, “Doa seharusnya tidak menjadi reakasi kita yang terkadang muncul di saat kita sedang kesulitan; doa adalah sikap dalam hidup.”

Jadikan doa sebagai sikap dalam hidup Anda. Biarlah setiap pikiran, setiap kata, setiap perbuatan, terpusat dalam doa.


Bersambung...........................

Thursday, September 16, 2010

AGAMA ADALAH PRAKTEK bagian ketiga

Oleh : Jro Mangku Ir. Gusti Ngurah Made Suyadnya (Ketua Umum PSN Pusat)

LANGKAH 2 ; ISTIRAHATKAN PIKIRAN DALAM TUHAN

Engkau akan memberikan kedamaian bagi mereka yang pikirannya terpusat pada-Mu. Anda pasti menemukan bahwa setiap kali pikiran anda berada dalam Tuhan, setiap kali anda merasakan kehadiran-Nya, anda berada dalam kedamaian.

Dapatkah anda mencoba sebuah latihan sederhana? Setiap kali anda mulai sadar pikiran anda melayang, perlahan-lahan dengan penuh kasih sayang bawalah pikiran anda kembali kepada Yang Maha Kuasa. Memang tidak mudah! Bahkan saat anda sadar bahwa pikiran anda mulai melayang, kita ikut melayang bersama pikiran kita! Akan tetapi lakukan sebisa anda untuk menghentikan pikiran anda yang sedang melayang ini, dan bawalah kembali kepada Yang Maha Kuasa.

Jangan berusaha untuk melawan pikiran kita----karena pikiran dapat menjadi musuh yang berbahaya. Ber-temanlah dengannya, bujuklah dia, seperti anda membujuk seorang anak yang keras kepala, bahwa akan baik baginya untuk terfokus pada Yang Maha Kuasa. Ijinkan pikiran anda untuk sedikit menikmati kedamaian yang timbul. Katakan padanya, “Lihat, lihatlah betapa bahagianya bila kita diam dihadapanNya! Dia akan membuat kita merasa damai saat kita beristirahat denganNya. Mengapa kita tak bisa berdiam saja dihadapanNya dan merasakan kebahagiaan dalam hidup?”

Pikiran yang cepat tidaklah sehat. Pikiran yang pelan adalah sehat. Pikiran yang hening adalah suci. Jika anda menginginkan kesucian anda nyata, pelankan laju pikiran anda, heningkan pikiran anda dalam hadirat Yang Maha Kuasa. Pikiran yang kosong mengundang penghuni yang berbahaya, seperti sebuah rumah besar yang kosong, mengundang glandangan dan buronan untuk mengisi kamar-kamarnya, karenanya isilah pikiran dengan segala yang baik dan mulia.

Bagaimana kita mengharapkan dapat menemukan kedamaian di dunia luar, ketika kita gagal menyadari bahwa kebahagiaan sebenarnya berpusat dalam pikiran kita sendiri.
Mengapa pikiran kita berkeliaran? Penyebab berkeliarannya itu ada tiga hal, seperti halnya maya memiliki tiga wajah;

1. Yang pertama adalah kenikmatan, kepuasan duniawi. Kenikmatan mengundang kita bagaikan magnet. Pikirkan tempat tempat hiburan kesukaan anda seperti bioskop, theater, bar, klub, dan seterusnya, semua ini dan masih banyak lagi yang sangat menarik bagi pikiran manusia. Hal hal ini menarik imajinasi dan membangunkan hasrat dalam diri anda. Hasrat inilah yang membuat pikiran berkeliaran.

2. Wajah kedua dari maya adalah kekayaan. Kita terus mengumpulkan kekayaan yang semakin banyak. Kita bahkan tidak memiliki waktu untuk menghabiskannya! Suatu waktu kematian menerkam kita dengan tiba tiba, dan pada saat meninggal kita terpaksa meninggalkannya, kita berjalan terus dengan tangan kosong ke Dunia lain.

3. Wajah ketiga maya adalah ketenaran, keagungan duniawi, pengaruh dan kekuasaan. Ada orang-orang yang mengutuk hasrat dan menjauhi kekayaan, tetapi mereka sangat tertarik akan kebesaran nama, ketenaran, kehormatan dan pendapat umum. Mereka juga merupakan tahanan dari Maya! Kita tidak mungkin mencapai kesempurnaan ini dalam semalam, tetapi kita bisa dan harus berusaha memusatkan pikiran yang berkeliaran sehingga kita bisa mempergunakan kekuatannya untuk kebaikan. Fokus terhadap Tuhan mendekatkanmu dengan Keabadian, sehingga pikiranmu bisa mengatur yang tidak abadi sebaik-baiknya.

Lord Chesterfield berkata bahwa pikiran yang lemah dan berkeliaran menjadi seperti mikroskop, yang hanya terpaku pada hal hal yang tidak penting. Pikiran yang berkeliaran menjadikan gundukan seperti gunung dan membayangkan halangan yang tak teratasi dalam jalan menuju kemajuan. Sebaliknya pikiran yang terpusat mempunyai kebijakan, kekuatan dan kebesaran untuk membantu kita mengatasi tantangan dalam hidup.

Dalam kata-kata filsuf Zen, Chang Tsu : Jika air mendapatkan kejernihannya dengan tetap diam, pikiran bisa lebih hebat lagi! Pikiran yang tenang menjadi cermin dari alam semesta, teropong untuk melihat seluruh ciptaan. Engkau akan memberikan kedamaian sempurna bagi mereka yang pikirannya terpusat pada-Mu.


LANGKAH 3; JADILAH SINGA BUKAN ANJING

Orang Suci menjelaskan hal ini sbb; “Jika kamu melempar bola pada anjing, apa yang terjadi? Ia berlari mengejarnya. Jika kamu melempar apapun pada singa, apa yang terjadi, ia akan mengacuhkan benda tersebut dan berlari mengejarmu. Dia akan mengejar pelemparnya, bukan benda yang dilemparkan.

Setiap saat kita berpikir mengenai benda-benda yang dilemparkan pada kita, mengenai kondisi dan keadaan kita hidup, mengenai pola dalam hidup yang berubah-ubah, saat saat dalam hidup yang segera akan berlalu. Kita tidak memikirkanNya, Sang Pelempar yang telah melemparkan semua ini pada kita.

Kita harus menyadari berulang-ulang bahwa ada anugerah dalam semua yang terjadi pada kita. Semua pengalaman hidup akan mengajarkan kita sesuatu . Kita harus menerimanya sebagai sebuah anugerah dan kita akan dianugrahi dengan berlimpah. Berpalinglah pada Tuhan dalam doa dan meletakkan semua kekhawatiran, kebingungan kita di kakiNya. Ini akan memberI kita perasaan damai dan rileks secara langsung, sehingga kita bisa menangani masalah dalam jiwa penyerahan yang tenang.

Kosongkan pikiran anda dari segala kekhawatiran. Letakkan beban anda di kakiNya dan Dia akan memberi anda ketenangan, keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan hidup.

Que sera,sera! Apapun yang akan terjadi, terjadilah! Jadi mengapa harus khawatir? “Apapun yang telah terjadi, apapun yang sedang terjadi, apapun yang akan terjadi semuanya terjadi untuk yang terbaik.” Kita harus menegaskan berulang-ulang bahwa ada anugerah dalam semua yang terjadi pada kita. Semua pengalaman hidup akan mengajarkan kita sesuatu. Kita harus menerimanya sebagai sebuah anugerah, dan kita akan dianugerahi dengan berlimpah.

Daripada khawatir, marilah kita berpaling pada Tuhan dalam doa dan meletakkan semua kekhawatiran kita di kaki-Nya. Ini akan memberikan kita perasaan damai dan rileks secara langsung, sehinhgga kita bisa menangani masalah dan kesulitan dalam hidup dalam jiwa penyerahan yang tenang. Mengapa kita harus membawa beban berat dalam pikiran dan hati kita, ketika kita bisa dengan mudah meletakkan beban kita dikaki-Nya yang cukup kuat untuk memanggul semua beban di dunia ini?
Letakkan beban anda di kaki-Nya dan Dia akan memberi anda ketenangan, keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan hidup.

LANGKAH 4; JANGAN BERKONSENTRASI PADA MASALAH.
BERKONSENTRASILAH PADA PEMECAHAN


Masalah ada bagi kita semua; setiap orang pasti menghadapinya; masalah kesehatan, keuangan, hubungan keluarga, diplomatic, pekerjaan, anak-anak. Setiap orang menghadapi masalahnya masing-masing, tanpa kecuali, kita semua selalu membayangkan bahwa masalah kita yang paling berat dari semuanya.

Ingatlah bahwa setiap masalah punya solusi. Tidak ada masalah yang tidak punya pemecahan.

Ada tiga cara untuk menghadapi masalah;

1. Cara pertama adalah dengan cara menghindarinya, menantang masalah ini membuat anda gentar, jadi anda memutuskan untuk kabur. Menghindari masalah, bisa dipastikan masalah ini akan kembali pada anda cepat atau lambat. Menghindari terus menerus akan membuat masalah ini menjadi semakin besar, berat, sampai pada suatu saat anda tak akan dapat menghindarinya lagi.

2. Cara kedua lagi lagi cara yang salah dimana untuk menghadapinya dengan sikap pasrah yang pasif. Apa yang tak dapat disembuhkan harus diderita. Apa yang bisa kita lakukan, kita harus menghadapi masalah ini, tidak ada jalan keluar.

3. Cara ketiga menghadapi masalah dengan cara yang benar, cara kemenangan. Kita terima masalah ini dengan senang hati, menyambutnya dan meminta pesan apa yang terkandung dalam masalah ini yang merupakan pesan dari Tuhan. Percaya bahwa hidup ini tidak diberikan dengan syarat yang mudah, hidup adalah penuh tantangan, kesulitan, cobaan dan konflik. Masalah masalah diberikanNya untuk kebaikan bagi kita.

Hidup adalah sekolah, bukan ladang untuk memanen kenikmatan belaka. Majulah untuk menyambut masalah saat muncul di cakrawala. Janganlah takut, janganlah melarikan diri, hadapi, atasi dan bekerja samalah dengannya, sambil memahami dan ia akan membawa anda ke sebuah penemuan berharga, sebuah penghargaan yang semestinya anda terima. Inilah cara yang benar untuk menghadapi masalah, cara kemenangan.

Masalah tanda dari kehidupan; masalah adalah ciri-ciri kehidupan. Jika anda pernah mengalami hari dimana anda tidak perlu menghadapi masalah satu pun juga, sebaiknya anda membaca berita kematian di koran, kalau-kalau nama anda ada disana. Hanya mereka yang sudah mati yang tak menghadapi masalah!

Masalah tidak datang kepada kita tanpa di sengaja. Masalah sengaja dilempar di jalan kita oleh Tuhan demi kebaikan kita sendiri. Di saat kita bisa menangani masalah-masalah ini dengan baik, di saat ini kita bisa membuka kekuatan dari dalam jiwa kita sendiri, energy besar yang tersimpan dalam diri kita. Jika kita dapat melepaskan sedikit saja kekuatan yang tak terhingga ini, kita akan menyadari bahwa tak ada yang tak dapat kita capai. Dan cara terbaik untuk membuka, mengeluarkan kekuatan-kekuatan terpendam ini adalah dengan menghadapi masalah dan tantangan dengan cara yang benar.

Jangan lihat masalahnya, lihat pemecahannya. Kepuasan terbesar dalam hidup datang pada anda bukan dengan lari dari masalah, bukan dengan mengacuhkan kewajiban-kewajiban berat, tetapi dengan menghadapi dan menyelesaikan masalah, dengan menerima tantangan sebagai individu yang bertanggung jawab dan bisa dipercaya. Masalah tidak membawa anda pada jalan buntu. Masalah tidak akan menghalangi jalan anda untuk selamanya. Masalah bukan penghalang melainkan batu loncatan menuju hidup yang lebih kaya dan lebih indah.

Bhagawad Gita memberi tahu kita bahwa hidup kita berdasarkan dwanda, pasangan yang saling berlawanan; gelap dan terang, siang dan malam, panas dan dingin, kelebihan dan kekurangan, jauh dan dekat, baik dan jahat, pujian dan hinaan, daftar ini tak ada habisnya. Anda tak tahu rasanya panas tanpa merasakan dingin, tak tahu rasanya terang tanpa merasakan gelap. Begitu juga halnya dengan masalah Kapanpun anda punya masalah, anda pasti punya pemecahannya, pemecahan yang terkandung dalam masalah itu sendiri.



Bersambung............

Monday, September 6, 2010

AGAMA ADALAH PRAKTEK bagian kedua

disajikan oleh : Jro Mangku Gusti Ngurah Suyadnya
(Ketua Umum Pinandita Sanggraha Nusantara Pusat)


Ya, hanya ada satu cara untuk mencapai kedamaian dalam pikiran, caranya dengan menyadari bahwa semua yang terjadi, terjadi sesuai keinginan Tuhan. Mengapa kita sering kehilanagn kedamaian pikiran kita? Sebab keinginan kita, nafsu kita, tidak dituruti. Kita menginginkan hal tertentu terjadi dengan cara tertentu pula. Saat kenyataan menjadikannya bebeda, barangkali dengan jalan berlawanan, kedamaian kita hilang.

Mengapa kita merasa kesal, frustasi, kecewa? Karena kita terikat, karena kiita terlibat. Jika saya menjalankan tugas saya, jika saya menjalankan hidup saya, seperti memainkan bagian dari sandiwara, saya tidak akan merasa kesal. Jika ada sesuatu yang terjadi dalam sandiwara, apakah anda merasakesal? Seandainya tokoh lain dalam sandiwara ini memarahi Anda atau bicara jelek tentang Anda, apakah Anda akan kesal? Tidak! Anda tahu Anda harus memainkan peran Anda dengan baik.

Jika saja kita bisa menyadari hal ini, bahwa kita semua hanya pemeran dalam sandiwara kehidupan; bahwa peran yang Anda mainkan telah diberikan pada Anda oleh sutradara alam semesta---kita tidak akan pernah merasa kesal. Kita tidak akan pernah terlibat. Tapi tentu saja ada syaratnya. Dalam sandiwara alam semesta dan kehidupan; Anda harus memainkan peran ganda. Anda harus jadi pemeran dan Anda juga harus menjadi penonton. Anda harus menyaksikan sandiwara ini bermain di depan mata Anda dan Anda juga hrus memainkan peran. Bilamana Anda mampu melakukan ini, niscaya Anda tidak akan kehilangan kedamaian pikiran.

Melakukan hal ini tidaklah mudah-----menjaga keseimbangan anda pada semua situasi. Sadhu Vaswani pernah mengatakan : “Tuhan menggagalkan rencana kita untuk menjalankan rencanaNya sendiri. Dan rencanaNya selalu sempurna”. Jika saya percaya sepenuh hati apapun yang telah terjadi pada diri saya merupakan bagian rencana Yang Maha Kuasa, bahwa ada hikmah yang terkandung didalamnya bagi saya, saya tidak akan merasa kesal. Sadhu Vaswani juga mengatakan; “Setiap kekecewaan adalah janjiNya. Dan Dia tahu yang terbaik. Saat anda telah menyadari ini, tak ada lagi kekecewaan, tak ada lagi ketidak bahagiaan. Hal ini adalah proses yang harus kita yakini dan jalani.

Saat anda telah menyadari hal ini, tak ada lagi kekecewaan, tak ada lagi ketidakbahagiaan. Anda akan tetap berada dalam keadaan tenteram dan damai. Anda mungkin tak dapat mencapai hal ini secara langsung. Hal ini adalah hasil dari proses yang harus Anda jalani.

Satu cara mudah untuk mencapai kedamaian pikiran adalah dengan bermeditasi selama sepuluh sampai lima belas menit setiap harinya, dan menjelaskan hal berikut kepada diri anda sendiri, “Apapun yang terjadi, terjadi sesuai dengan keinginan Tuhan. Jika ada sesuatu yang terjadi yang tidak sesuai dengan keinginan anda, hal ini terjadi karena kehendak Tuhan. Karena itu pasti ada hikmahnya bagi anda”
Jelaskan hal ini kepada pikiran anda setiap hari. “Wahai pikiran kenapa kau kehilangan kedamaianmu?’ Ijinkan saya katakan kepadamu, anda bisa mendapatkan kedamian pikiran jika anda berbagi kepada orang lain.

Santo Tulsidas, penyair yang agung berkata; “Tulsi is sansar mein kar leejiye do kaam. (Hei Tulsi, lakukan dua hal dalam hidup ini)
“Dene ko tukda bhala, lne ko Heri naam. (Berikan dari sebagian dan sebutkan nama Tuhan ). Terus memberi, santo ini berkata; “Ketika kamu sudah belajar untuk memberi, kamu telah belajar hidup dengan benar. Kedamaian akan terbit secara langsung dihatimu”. Hanya karena kita begitu egois, maka kedamaian kita terganggu. Kadamaian adalah asal wujud kita. Kita dibentuk dari kedamaian. Kita semua adalah Sat Cit Ananda. Ananda adalah kebahagiaan tanpa batas. Ini adalah wujud asal kita, kita hanya harus kembali kepadaNya.

DELAPAN LANGKAH MENUJU KEDAMAIAN DARI DALAM
LANGKH 1: AWALI HARI DENGAN TUHAN
Sebuah billboard mengiklankan sebuah obat syaraf. “Apa yang Anda rasakan besok tergantung dari langkah yang Anda ambil hari ini”. Hari esok kita tergantung pada hari ini dan setiap hari kita tergantung banyak pada apa yang kita lakukan di pagi hari.

Setiap pagi, ketika anda bangun ada pilihan dalam diri anda; anda bisa memilih optimis, harapan, pikiran positip dan sikap yang benar, atau anda bisa memilih pessimisme, kekalahan, keputusasaan.

Berikut adalah cara indah dari seorang penulis Amerika Dan Custer untuk mengungkapkan hal ini.

Setiap pagi adalah awal yang segar. Setiap hari dunia dibuat baru. Hari ini adalah hari baru. Hari ini dunia saya dibuat baru……saya akan membuat hari ini, setiap saat dalam hari ini, bagaikan sorga di bumi. Hari ini adalah hari kesempatan bagi saya.
Awali hari dengan baik, dan Tuhan akan mengurus sisa hari tersebut!
Setiap hari, saat anda bangun pagi hari, bacakan doa dari bibir anda, sebuah doa sederhana seperti:

Ya Tuhan, hari baru ini tiba sebagai anugerah dari tanganMu Yang Agung. Engkau telah menjagaku di waktu malam, dan Engkau akan menjagaku di waktu siang. Segala pujian bagiMu, ya Tuhan terpujilah namaMu!

Apa yang terjadi dan kita rasakan sekarang?. Kita jarang bersyukur atas banyaknya anugrah yang dilimpahkanNya pada kita. Kita menerimaNya seperti hak kita, kita menerima anugrahNya seperti sudah menjadi tugasNya. Coba awali segalanya dengan rasa syukur dan setelah anda mengucapkan syukur padaNya, biarkan pikiran anda selama semenit dua menit merenungkan sebuah perkataan mendalam, sebaris atau satu sloka dari kitab Suci. Ambillah satu sloka dari Bhagawadgita misalnya, atau pilihlah baris manapun yang dekat dengan hati anda, dan renungilah. Dengan cara ini secara rutin anda lakukan akan menimbulkan perubahan besar pada pikiran anda.

Jika anda benar benar ingin menjalani hari secara utuh, sukses, berlatihlah meditasi, setidaknya sebentar saja setiap pagi, Dengan cara ini anda akan menemukan bahwa anda telah membuat investasi tak ternilai untuk kedamaian dalam diri anda.


Bersambung..........