Friday, May 29, 2009

Aplikasi Nilai Tat Tvam Asi Dalam Kehidupan

Shri Danu D.P



Umat manusia merupakan campuran dari segala macam bangsa yang mengikuti berbagai agama dan kepercayaan. Dengan pertambahan penduduk dunia, manusia akan terpaksa hidup makin lama makin dekat dan berdampingan, bahkan dalam pergaulan maya batasan itu sudah tidak ada lagi. Pergulatan untuk bertahan hidup makin lama akan menjadi semakin hebat. Kemajuan Iptek yang telah memberikan kemudahan untuk manusia agar dapat megakses berbagai kebutuhan dengan harapan tercapainya kedamaian tidak selamanya memenuhi harapan itu. Banyak manusia merusak lingkungan dan tatanan ekosistem kehidupan ipoleksosbudhamkam, yang semestinya kita pelihara sebaik mungkin. Sehingga apa yang terjadi saat ini, dimana alam sendiri mengadakan seleksi melalui bencana-bencana alam, Banjir bandang, gempa bumi, kekeringan yang luar biasa, semakin lebarnya lubang lapisan Ozon yang melindungi Bumi dari pengaruh terik Matahari dan sebagainya. Dampak dari kemajuan Iptek ternyata tidak semuanya dapat mengantarkan manusia untuk mencapai kebahagiaan, jika tidak didukung oleh moralitas yang baik.

Perbedaan-perbedaan karena agama, keyakinan dan kepercayaan serta perbedaan jalan untuk memuja Tuhan semestinya tidak menjadi pemicu timbulnya pergolakan horizontal, seperti apa yang dialami oleh bangsa kita saat ini. Perbedaan-perbedaan itu harus disikapi dengan bijak dan disadari bahwa perbedaan adalah sebuah kebenaran yang didesaign oleh Tuhan sendiri. Manusia harus menyadari bahwa hanya ada satu Tuhan, walaupun nama dan ritualnya mungkin berbeda. Segala sesuatu di dunia ini merupakan perwujudan Tuhan. Sarvam khalvidam Brahma-sesungguhnya semua ini adalah Tuhan. Dan sesungguhnya segala yang kita lihat adalah wujud kosmis Tuhan-Vishva viraat svaruupa.

“One who cultivates the crop of love in the field of one’s heart is a true Muslim’s, a true Chritian’s, a true Buddhism and a true Hindu’s. In fact, he is atru human being and a true Guru”

Orang yang mengusahakan tanaman Kasih di lading hatinya adalah seorang Islam sejati, seorang Kristen sejati, seorang Buddha sejati dan adalah seorang Hindu sejati.sesungguhnya ia adalah manusia sejati dan Guru sejati.

Tuhan meliputi segala sesuatu dan bersemayam dalam setiap mahluk. Demikian juga kelima unsur alam (Panca Maha Bhuta) yang tak lain adalah perwujudan Tuhan, yang juga meliputi segala sesuatu dan menguasai segala-galanya. Seluruh dunia diliputi oleh kelima unsur alam, diikat oleh kelima unsur alam, dan berfungsi karena ada kelima unsur alam. Dunia tidak dapat berfungsi seandainya salah satu diantara kelima unsure itu tidak ada. Karena itu, kelima unsur alam ini dapat diibaratkan sebagai lima prana (yang menopang hidup) manusia. Tidak ada seorangpun dapat memahami kemampuan unsur-unsur alam ini. Meskipun demikian, setiap manusia perlu mengetahui makna unsur-unsur tersebut. Hanya orang yang memahami maknanya dan bertindak sesuai dengan pemahaman tersebut adalah orang yang benar-benar terberkati dan berpahala. Sesungguhnya ia tentu dapat menjapai tujuan hidup manusia yaitu Purusaartha.

Keberadaan Tuhan tidak terbatas pada tempat-tempat tertentu. Tuhan ada di sini, Tuhan ada di sana, dan Beliau ada dimana-mana. Iishvara sarva Bhuutanam-Tuhan bersemayam dalam segala mahluk. Iishaavaasyam idam sarvam-seluruh alam semasta ini diliputi oleh Tuhan. Jika hari ini kita melihat perbedaan antara saya-anda dan yang lainnya itu semata-mata adalah karena kita masih diliputi Avidya-kegelapan bhatin. Kita melihat perbedaan karena maya, tetapi Tuhan itu Maha Esa dan hanya satu. Setiap Guru (spiritual) wajib menyebarluaskan prinsip kemanunggalan ini.

Diantara para pelajar kita banyak anak-anak yang baik. Meskipun demikian, jika satu atau dua diantara mereka berkelakuan buruk, semua akan mendapat nama buruk dan akan dihukum, sebagai contoh kecil; ketika tidur pada malam hari, kita digigit oleh satu atau dua ekor nyamuk. Keesokan harinya kita semprotkan insektisida dan kita bunuh semua nyamuk walaupun yang menggigit kita hanya satu atau dua. Demikian pula Tuhan menghukum mereka yang bergaul dengan teman-teman yang tidak baik. Itulah sebabnya: Tyaja duurjana samsargam; bhaja saadhu samagamam; kuru punyam ahorathram - jauhkan dirimu dari teman-teman yang tidak baik, bergaullah dengan orang-orang bijak, dan siang malam melakukan perbuatan yang berpahala. Walau demikian jangan sekali-kali kita mencoba untuk mencela mereka walaupun mereka berbuat salah. Karena semuanya berjalan sesuai dengan karmanya masing-masing.

Terdapat perbedaan nama, rupa, warna, dan kegiatan di antara umat manusia di dunia, tetapi pada dasarnya semua termasuk dalam bangsa manusia. Jangan lupakan fakta bahwa seluruh umat manusia termasuk dalam satu keluarga universal. Seluruh bangsa manusia hanya mempunyai satu bapak yaitu Tuhan. Semua manusia termasuk dalam satu kasta, satu bangsa dan satu ayah. Agar dapat melihat Sang Ayah, manusia harus meningkatkan kejujuran dan keluhuran budhinya. Tuhan adalah perwujudan kasih dan kasih Tuhan ada di dalam setiap hati manusia. Sebagaimana Tuhan mengasihi semuanya sama rata, demikian pula manusia harus membagi kasihnya sama rata kepada semuanya. Inilah tugas utama manusia. Janganlah kasih yang merupakan anugerah Tuhan ini digunakan untuk tujuan yang mementingkan diri, melainkan harus dibagi dengan semua mahluk. Hanya dengan demikianlah manusia akan menerima rahman Tuhan. Manusia memperoleh dua jenis manfaat dari asas kasih, yaitu: ia dapat membagi kasihnya dengan orang atau mahluk lain dan membuat mereka bahagia. Tuhan mengasihi orang yang dikasihi oleh semuanya. Tuhan menganugerahkan kasih dan rahmat Beliau kepada mereka yang mengasihi semua mahluk. Jika manusia ingin menerima kasih Tuhan, perlulah ia menyadari prinsip kasih yang merupakan pembawaannya sejak lahir. Sebagaimana terdapat tujuh warna dalam sinar Matahari, demikian pula sifat-sifat kemanusiaan terdiri dari aneka keutamaan, seperti: kebajikan, kebenaran, ketaatan mengikuti norma-norma moral, kasih dan sebagainya. Dimanapun kompas diletakkan, jarumnya selalu menunjuk arah Utara. Demikian pula, kasih manusia harus selalu diarahkan kepada Braman. Hanya orang semacam itulah merupakan manusia sejati. Manusia harus melampaui rasa ”Aku dan milikku”, menyadari prinsip kemanunggalan dalam segala mahluk, dengan bersikap serta bertingkah laku sesuai dengan kesadaran tersebut. Agar memahami prinsip kasih, manusia harus menyadari ke-Tuhanan yang ada dalam semuanya. Kasih itu amat suci, berharga dan luas. Kasih ada secara universal dalam seluruh umat manusia. Merupakan tugas utama manusialah, untuk menyadari Tuhan yang ada di dalam dirinya dalam wujud kasih. Karena penyebab utama penderitaan manusia adalah karena melupakan kebenaran yang mendasar ini, orang-orang membuat aneka perbedaan didasarkan pertalian jasmani. Selama ada perasaan berbeda dalam diri manusia, maka ia tidak dapat mencapai Tuhan.



RENUNGAN:

l Di mana ada keyakinan, di situ terdapat kasih; Di mana ada kasih, di situ terdapat kedamaian; Di mana ada kedamaian, di situ terdapat kebenaran; Di mana ada kebenaran, di situ terdapat kebahagiaan; Di mana ada kebahagiaan, di situlah Tuhan berada

l Cintailah Tuhan takutlah berbuat dosa, patuhilah moralitas dalam masyarakat. Hanya orang yang mempraktekkan ketiga hal ini, dapat disebut manusia sejati.

l Hidup yang baik merupakan perjalanan dari ”Aku” menuju ”Kita” dan kemudian menuju ”Dia”

l Jalan memuja Tuhan berbeda-beda, tetapi tujuannya sama, sebagaimana sapi-sapi meiliki warna yang berbeda, tetapi air susunya sama; perhiasan memiliki bentuk berbeda-beda tetapi emasnya sama.

l Persatuan bukan perpecahan atau perbedaan.

l Jika ada kebenaran dalam hati maka akan ada keindahan dalam watak; Jika ada keindahan dalam watak maka akan ada keselarasan dalam keluarga; Jika ada keselarasan dalam keluarga maka akan ada ketertiban dalam negara; Jika ada ketertiban dalam negara maka akan ada kedamaian di dunia.

l Tuhan tidak bernama dan tidak berwujud hanya manusia yang memberikan nama dan wujud kepadaNya

l Kasih sayang dalam pikiran adalah kebenaran; Kasih sayang dalam perbuatan adalah kebajikan; Kasih sayang dalam wujud rasa adalah kedamaian; Kasih sayang dalam wujud pengertian adalah tanpa kekerasan.

W= Words: jaga kata-katamu

A= Action: jaga perbuatanmu; tingkah lakumu

T=Thought: jaga pikiranmu

C= Character: jaga watak dan sifatmu

H=Heart: jaga hatimu (agar tetap suci)



Om sarve bhavantu sukhinah

Sarve santu niramayah

Sarve bhadrani pasyantu

Ma kascit duhkha bhag bhavet

Lokha samastha sukhino bhavantu

Lokha samastha sukhino bhavantu

Lokha samastha sukhino bhavantu



Om Santih Santih Santih Om


=======
"Your Hand On Works But Your Heart On God "
=======

No comments:

Post a Comment