Monday, September 6, 2010

AGAMA ADALAH PRAKTEK bagian kedua

disajikan oleh : Jro Mangku Gusti Ngurah Suyadnya
(Ketua Umum Pinandita Sanggraha Nusantara Pusat)


Ya, hanya ada satu cara untuk mencapai kedamaian dalam pikiran, caranya dengan menyadari bahwa semua yang terjadi, terjadi sesuai keinginan Tuhan. Mengapa kita sering kehilanagn kedamaian pikiran kita? Sebab keinginan kita, nafsu kita, tidak dituruti. Kita menginginkan hal tertentu terjadi dengan cara tertentu pula. Saat kenyataan menjadikannya bebeda, barangkali dengan jalan berlawanan, kedamaian kita hilang.

Mengapa kita merasa kesal, frustasi, kecewa? Karena kita terikat, karena kiita terlibat. Jika saya menjalankan tugas saya, jika saya menjalankan hidup saya, seperti memainkan bagian dari sandiwara, saya tidak akan merasa kesal. Jika ada sesuatu yang terjadi dalam sandiwara, apakah anda merasakesal? Seandainya tokoh lain dalam sandiwara ini memarahi Anda atau bicara jelek tentang Anda, apakah Anda akan kesal? Tidak! Anda tahu Anda harus memainkan peran Anda dengan baik.

Jika saja kita bisa menyadari hal ini, bahwa kita semua hanya pemeran dalam sandiwara kehidupan; bahwa peran yang Anda mainkan telah diberikan pada Anda oleh sutradara alam semesta---kita tidak akan pernah merasa kesal. Kita tidak akan pernah terlibat. Tapi tentu saja ada syaratnya. Dalam sandiwara alam semesta dan kehidupan; Anda harus memainkan peran ganda. Anda harus jadi pemeran dan Anda juga harus menjadi penonton. Anda harus menyaksikan sandiwara ini bermain di depan mata Anda dan Anda juga hrus memainkan peran. Bilamana Anda mampu melakukan ini, niscaya Anda tidak akan kehilangan kedamaian pikiran.

Melakukan hal ini tidaklah mudah-----menjaga keseimbangan anda pada semua situasi. Sadhu Vaswani pernah mengatakan : “Tuhan menggagalkan rencana kita untuk menjalankan rencanaNya sendiri. Dan rencanaNya selalu sempurna”. Jika saya percaya sepenuh hati apapun yang telah terjadi pada diri saya merupakan bagian rencana Yang Maha Kuasa, bahwa ada hikmah yang terkandung didalamnya bagi saya, saya tidak akan merasa kesal. Sadhu Vaswani juga mengatakan; “Setiap kekecewaan adalah janjiNya. Dan Dia tahu yang terbaik. Saat anda telah menyadari ini, tak ada lagi kekecewaan, tak ada lagi ketidak bahagiaan. Hal ini adalah proses yang harus kita yakini dan jalani.

Saat anda telah menyadari hal ini, tak ada lagi kekecewaan, tak ada lagi ketidakbahagiaan. Anda akan tetap berada dalam keadaan tenteram dan damai. Anda mungkin tak dapat mencapai hal ini secara langsung. Hal ini adalah hasil dari proses yang harus Anda jalani.

Satu cara mudah untuk mencapai kedamaian pikiran adalah dengan bermeditasi selama sepuluh sampai lima belas menit setiap harinya, dan menjelaskan hal berikut kepada diri anda sendiri, “Apapun yang terjadi, terjadi sesuai dengan keinginan Tuhan. Jika ada sesuatu yang terjadi yang tidak sesuai dengan keinginan anda, hal ini terjadi karena kehendak Tuhan. Karena itu pasti ada hikmahnya bagi anda”
Jelaskan hal ini kepada pikiran anda setiap hari. “Wahai pikiran kenapa kau kehilangan kedamaianmu?’ Ijinkan saya katakan kepadamu, anda bisa mendapatkan kedamian pikiran jika anda berbagi kepada orang lain.

Santo Tulsidas, penyair yang agung berkata; “Tulsi is sansar mein kar leejiye do kaam. (Hei Tulsi, lakukan dua hal dalam hidup ini)
“Dene ko tukda bhala, lne ko Heri naam. (Berikan dari sebagian dan sebutkan nama Tuhan ). Terus memberi, santo ini berkata; “Ketika kamu sudah belajar untuk memberi, kamu telah belajar hidup dengan benar. Kedamaian akan terbit secara langsung dihatimu”. Hanya karena kita begitu egois, maka kedamaian kita terganggu. Kadamaian adalah asal wujud kita. Kita dibentuk dari kedamaian. Kita semua adalah Sat Cit Ananda. Ananda adalah kebahagiaan tanpa batas. Ini adalah wujud asal kita, kita hanya harus kembali kepadaNya.

DELAPAN LANGKAH MENUJU KEDAMAIAN DARI DALAM
LANGKH 1: AWALI HARI DENGAN TUHAN
Sebuah billboard mengiklankan sebuah obat syaraf. “Apa yang Anda rasakan besok tergantung dari langkah yang Anda ambil hari ini”. Hari esok kita tergantung pada hari ini dan setiap hari kita tergantung banyak pada apa yang kita lakukan di pagi hari.

Setiap pagi, ketika anda bangun ada pilihan dalam diri anda; anda bisa memilih optimis, harapan, pikiran positip dan sikap yang benar, atau anda bisa memilih pessimisme, kekalahan, keputusasaan.

Berikut adalah cara indah dari seorang penulis Amerika Dan Custer untuk mengungkapkan hal ini.

Setiap pagi adalah awal yang segar. Setiap hari dunia dibuat baru. Hari ini adalah hari baru. Hari ini dunia saya dibuat baru……saya akan membuat hari ini, setiap saat dalam hari ini, bagaikan sorga di bumi. Hari ini adalah hari kesempatan bagi saya.
Awali hari dengan baik, dan Tuhan akan mengurus sisa hari tersebut!
Setiap hari, saat anda bangun pagi hari, bacakan doa dari bibir anda, sebuah doa sederhana seperti:

Ya Tuhan, hari baru ini tiba sebagai anugerah dari tanganMu Yang Agung. Engkau telah menjagaku di waktu malam, dan Engkau akan menjagaku di waktu siang. Segala pujian bagiMu, ya Tuhan terpujilah namaMu!

Apa yang terjadi dan kita rasakan sekarang?. Kita jarang bersyukur atas banyaknya anugrah yang dilimpahkanNya pada kita. Kita menerimaNya seperti hak kita, kita menerima anugrahNya seperti sudah menjadi tugasNya. Coba awali segalanya dengan rasa syukur dan setelah anda mengucapkan syukur padaNya, biarkan pikiran anda selama semenit dua menit merenungkan sebuah perkataan mendalam, sebaris atau satu sloka dari kitab Suci. Ambillah satu sloka dari Bhagawadgita misalnya, atau pilihlah baris manapun yang dekat dengan hati anda, dan renungilah. Dengan cara ini secara rutin anda lakukan akan menimbulkan perubahan besar pada pikiran anda.

Jika anda benar benar ingin menjalani hari secara utuh, sukses, berlatihlah meditasi, setidaknya sebentar saja setiap pagi, Dengan cara ini anda akan menemukan bahwa anda telah membuat investasi tak ternilai untuk kedamaian dalam diri anda.


Bersambung..........

No comments:

Post a Comment